Oleh: Ramdhany
Nilai-nilai
Dasar Perjuangan atau disingkat NDP adalah ideologi Himpinan Mahasiswa Islam
(HMI). Di dalamnya terdapat beberapa nilai yang menjadi landasan perjuangan
organisasi.
Sebagai
suatu ideologi, NDP menjadi penentu arah perjuangan. Keberadaannya sangat vital
sehingga mau tidak mau, setiap kader HMI dituntut untuk dapat memahami dan
mengamalkan ajaran nilai-nilai tersebut.
Lantas
apa dasar setiap kader HMI berkewajiban untuk berideologi NDP? Jawabannya
adalah bahwa NDP di dalam HMI statusnya konstitusional. Anggaran Dasar (AD) HMI
pasal 9 menyebutkan bahwa HMI berperan sebagai organisasi perjuangan. Kemudian
pasal 18 poin f menyebutkan, penjabaran pasal 9 tersebut tertuang dalam sebuah
rumusan teks yang dinamakan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan.
Jadi,
sangatlah jelas bahwa, wajib hukumnya setiap kader HMI berideologi NDP. Karena,
hal itu secara jelas diperintahka oleh konstitusi HMI yang bersifat legal
formal. Justru tidak dibenarkan ketika seseorang yang mengaku kader HMI tetapi
dalam kenyataannya ia malah berideologi komunisme, liberalisme, dan lain
sebagainya.
Secara
ontologis, NDP berasal dari Islam. Islam sebagai sumber nilai yang utuh dan
menyeluruh. AD HMI Pasal 3 menyebutkan bahwa HMI berazaskan Islam. Status Islam
di dalam HMI pun konstitusional dan setiap kader yang ada di dalamnya harus
menjadikan Islam sebagai semangat perjuangan.
Jika
saya analogikan hubungan antara Islam dan NDP, sama halnya seperti kayu dan
kursi. Kayu merupakan bahan baku untuk membuat kursi. Kayu merupakan analogi
Islam, dan kursi adalah NDP. Kursi adalah hasil kreativitas manusia dalam
mengolah kayu sebagai bahan baku. Begitupun dengan NDP yang merupakan hasil
dari hasil pemikiran seorang kader (Nurcholis Madjid) saat ia berhadap-hadapan
dengan al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an dan Hadits adalah dua sumber utama
Islam.
Kemudian,
NDP adalah seperangkan nilai-nilai yang menjadi ruh perjuangan HMI. Yang di
perjuangkan HMI adalah tujuan yang terdapat dalam AD HMI pasal 4, yaitu
terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan
bertanggung jawap atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah
subhanahu wata'ala.
Jadi
skemanya jelas bahwa NDP sebagai ideologi HMI itu berasal dari Islam (al-Qur'an
dan Hadits), kemudian keberadaannya menjadi pondasi kokoh untuk menopang
perjuangan HMI yang sesuai dengan AD pasal 4.
Nilai-nilai
dasar itu pada hakikatnya harus bersifat tetap (statis), sedangkan perjuangan
dalam nyatanya pasti bersifat berubah (dinamis). Perjuangan HMI dari satu masa
ke masa berikutnya pasti ada perkembangan, karena harus mengikuti semangat
zaman. Sebaliknya, nilai-nilai dasar itu sampai kapan pun akan bersifat statis
atau tetap.
Nilai-nilai
Dasar itu meliputi tiga konteks, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, dan
kemasyarakatan. Nilai Dasar ketuhanan adalah ketauhidan, Nilai Dasar
Kemanusiaan adalah kemerdekaan, dan Nilai Dasar Kemasyarakatan adalah keadilan.
Ketauhidan, kemerdekaan, dan keadilan merupakan tiga nilai dasar yang sangat
fundamental bagi kehidupan manusia.
Tauhid,
merdeka, dan adil, ketiganya harus dimiliki oleh setiap kader HMI, karena
ketiganya adalah landasan nilai yang benar, utuh, dan kokoh.
Karena
pada prinsipnya, semangat kenabian adalah semangat untuk menanamkan ketiga
nilai tersebut. Baik Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad, semuanya
mengajarkan kepada umatnya akan pentingnya ketiga nilai tersebut. Para nabi
tersebut mengajarkan nilai-nilai ketauhidan kepada umatnya, kemudian memerdekakan
para kaum yang ditindas dan dijajah, kemudian menanamkan nilai-nilai keadilan
di dalam tatanan masyarakat.
Jadi,
sangatlah jelas bahwa pada dasarnya NDP memiliki peranan yang sangat strategis
di dalam HMI, yaitu sebagai ideologi yang menjadi dasar perjuangan setiap kader
untuk mewujudkan tujuan suci HMI.
0 komentar:
Posting Komentar