Natal Aman Indonesia Damai

Natal Aman Indonesia Damai
Setiap kelahiran anak manusia secara adat kebiasaan di setiap tahunnya selalu dirayakan dengan cara dan ritual tertentu. Dan hal itu tak terkecuali bagi sosok yang sangat istimewa bagi umat beragama. Perayaan atas kelahiran kali ini disebut dengan istilah kata “Natal”.
Natal berarti kelahiran. Istilah tersebut – dalam sistem kepercayaan umat Kristiani —  merupakan hari dimana Yesus dilahir, yaitu tepat pada tanggal 25 Desember. Terlepas dari kontroversi yang hadir dalam perdebaan tanggal kelahirannya – karena ada juga sebagian umat Kristen Ortodoks yang merayakan Natal pada tanggal 6 Januari – tetapi yang pasti pada tanggal tersebut sudah menjadi tanggal yang istimewa bagi sebagian besar jemaat agama Kristiani di seluruh pelosok dunia.
Biasanya, saat hari menjelang perayaan Natal, gereja-gereja mendapatkan pengamanan yang ekstra ketat. Aparat kepolisian diterjunkan oleh pemerintah demi menjamin keamanan dan kenyamanan para jemaat gereja yang sedang khusu beribadah merayakan hari kelahiran “Sang Juru Selamat”.
Hal demikian tentu bukan tanpa alasan, akan tetapi jika pun demikian alasan apa yang sekiranya memaksa pemerintah untuk memberikan pelayanan keamanan yang khusus di saat ritual ibadah keagamaan tersebut berlangsung.
Salah satu alasan yang kuat adalah datang dari salah satu kelompok yang mengatasnamakan “Islam”, yang beraliran ekstimisme dan radikalisme. Kelompok itulah yang diduga acap kali menjadi dalang di balik serangkaian ancaman teror pada saat perayaan hari Natal.
Menurut laporan Pusat Informasi Kompas, pada perayaan Natal tahun 2000 silam, setidaknya ada 38 bom meledak di 11 kota. Bom tersebut menjadikan sejumlah gereja porak poranda, dan tentu menelan banyak korban jiwa, yaitu sedikitnya 20 meninggal dunia, 25 luka berat, dan 48 luka ringan. Niat untuk merayakan jadi tangisan, dan dari tangisan itu menjadi ketakutan yang selalu menghantui di setiap tahunnya.
Lantas, mau sampai kapan umat Kristiani di Indonesia beribadah selalu dilanda rasa cemas dan takut, sedangkan idealnya beribadah itu sejatinya harus senantiasa dibarengi dengan perasaan jiwa yang tenang dan damai.
***
Sebenarnya, secara umum bagi bangsa Indonesia, ditinjau dari aspek keberagaman aliran keagamaannya, satu sama lain sudah bersikap dewasa dalam menghadapi perbedaan. Namun demikian, masih ada saja sebagian kecil kelompok yang selalu menyebarkan benih-benih kebencian dan permusuhan kepada golongan yang berbeda darinya.
Jika memang selama ini “Islam” selalu dituduh sebagai dalang di balik serangkaian teror bom di hari perayaan natal, maka bagi saya, hal tersebut sungguh tidaklah benar. Karena bagaimana pun, pada kenyataannya Islam adalah agama yang toleran, inklusif, cinta damai, dan tentu pembela nilai-nilai kemanusiaan.
Jika memang ada sebagian kelompok yang mengatasnamakan label Islam, dan kemudian menjadi aktor utama di balik serangkaian aksi terorisme, maka sudah dapat dipastikan bahwa yang demikian itu bukanlah termasuk dari Islam sebagai agama yang luhur dan mulia.
Tidak ada satu pun dalil atau alasan di dalam agama Islam yang membenarkan atas aksi terorisme. Terorisme merupakan suatu bentuk pemahaman dan tindakan anti-kemanusiaan yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.
***
Natal 2014 harus dipastikan aman dan damai. Masing-masih agama harus mampu untuk bersikap toleran satu sama lain. Sudah saatnya, kebebasan untuk memeluk agama kepercayaan dan melakukan aktivitas ibadah keagamaan segera terwujud. Karena hal tersebut merupakan cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam amanah konstitusi negara.
Natal aman Indonesia Damai. Negeri ini rindu akan perdamaian. Tidak ada lagi ledakan bom di gereja, tidak ada lagi tangisan di hari perayaan, tidak ada lagi nyawa sang hamba Tuhan melayang, dan tidak ada lagi permusuhan serta kebencian antar umat beragama. Meski kita berbeda dalam banyak hal, tetapi kita sama-sama memiliki Tuhan yang Esa, Sang Pengasih dan Sang Penyayang.
Selamat Hari Raya Natal 2014, semoga kedamaian dan keselamatan senantiasa menyertai negeri kita tercinta ini. [Dimuat di Portal Berita Harian Rakyat Merdeka Online]
Dani Ramdhany

*Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat 2014-2015.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar