Jokowi Bakal Lelang Jabatan Menteri, Yusril: Jangan Samakan Dengan Lurah dan Camat

“Saya hanya ingin mengingatkan beliau, menyamakan rekrutmen menteri dengan rekrutmen lurah dan camat tidaklah mudah dan sederhana. Lurah dan camat itu adalah jabatan birokrasi daerah. Pesertanya adalah PNS dengan golongan tertentu,”
SIARNUSA.com – Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra menilai, rencana Joko Widodo atau Jokowi yang akan melelang jabatan menteri jika ia terpilih menjadi presiden pada Pilpres nanti, bukanlah perkara yang mudah.
“Saya hanya ingin mengingatkan beliau, menyamakan rekrutmen menteri dengan rekrutmen lurah dan camat tidaklah mudah dan sederhana. Lurah dan camat itu adalah jabatan birokrasi daerah. Pesertanya adalah PNS dengan golongan tertentu,” ujar Yusril di akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd, Jumat (30/5).
Menurut Yusril,  posisi jabatan menteri di kabinet itu tidak sama dengan jabatan seorang lurah atau camat. “Lagi pula, jabatan menteri itu bukan jabatan birokrasi, tapi jabatan politik,” ungkapnya.
Yusril menjelaskan, PNS yang mengikuti lelang jabatan lurah dan camat tidak memiliki peranan politik apapun dalam pemenangan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta. Sedangkan jabatan menteri, erat kaitannya dengan peran politik yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
"Beda dengan partai-partai, kelompok dan perorangan yang berpengaruh yang sejak awal ikut berjuang mendukung Jokowi jadi Presiden. Mereka ikut berjuang mungkin dengan segala resiko mengorbankan banyak hal termasuk resiko politik dan harta benda," ujarnya.

Bagi Yusril, lelang jabatan menteri memang sah-sah saja, akan tetapi bagaimana Jokowi dapat menjelaskan secara jelas mekanismenya. "Kecuali Pak Jokowi menjelaskan secara detil, bagaimana caranya lelang jabatan untuk mengisi kabinet tersebut dilakukan," pungkasnya.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar