Setiap dua tahun sekali, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berganti pucuk pimpinan di tingkat pengurus besar. Kali ini, di bulan ini, perebutan kursi Ketua Umum akan digelar di kota Ambon.
Angin segar –berupa harapan dan janji-janji
manis untuk perbaikan himpunan— pun berhembus begitu sangat kencang dari
belasan calon kandidat yang ikut serta dalam perebutan kursi panas tersebut. Seluruh
kekuatan dikerahkan, entah itu kekuatan ide, kekuatan fisik, kekuatan
finansial, maupun kekuatan senior. Semuanya hadir menempati ruang yang penuh
sesak. Masing-masing mengambil peran dan menempati posisi di mana seharusnya
mereka harus bermain.
Kita harus berprasangka baik, bahwa pada
dasarnya mereka semua memiliki niat tulus untuk dapat menghibahkan jiwa dan
raganya dalam rangka berjuang mewujudkan kepentingan himpunan. Ya, meski
kebanyakan dari hitungan umur mereka memasuki masa senja dan usia kerja. Tapi,
kita tetap harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk memberikan yang
terbaik bagi himpunan yang sama-sama kita cintai ini.
Lantas apa yang patut kita tuntut dan harapkan dari
kehadiran mereka? Tak usah berlebihan dan muluk-muluk: cukup ingatkan saja,
jika kelak salah satu di antara mereka terpilih menjadi pucuk pimpinan
himpunan, maka jangan pernah [lagi] membelakangi kampus, perhatikan dan supportlah Latihan Kader I.
Karena Latihan Kader I adalah mata air
perkaderan. Karena Latihan Kader I adalah alasan kenapa HMI masih belum bubar.
Mari kita berbenah!
Ciputat, 06 Februari 2018
Ramdhany
0 komentar:
Posting Komentar