"Sangat disayangkan, bagaimana bisa tersangka yang dalam
pemeriksaan dan pengawasan polisi bisa meninggal. Kasus JIS ini sedang mendapat
sorotan masyarakat jadi penyelidikan lengkap tentang apa yang sebenarnya
terjadi di kantor polisi harus disampaikan kepada publik."
SIARNUSA.com – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik
Indonesia, Harry Witjaksono menilai bahwa kasus meninggalnya salah satu
tersangka kekerasan seksual terhadap anak di Jakarta International School
(JIS), Azwar, merupakan suatu bentuk kelalaian dari pihak kepolisian.
"Sangat disayangkan,
bagaimana bisa tersangka yang dalam pemeriksaan dan pengawasan polisi bisa
meninggal. Kasus JIS ini sedang mendapat sorotan masyarakat jadi penyelidikan
lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi di kantor polisi harus disampaikan
kepada publik," ujar Harry di Jakarta, Senin (28/4).
Menurut Harry, kasus
kekerasan seksual terhadap anak di JIS sedang mendapat perhatian khusus dari
dunia internasional, hal itu dapat terlihat dari sejumlah liputan media asing.
Harry berharap, pihak
kepolisian harus mampu untuk mengungkap secara tuntas kasus kontra kemanusiaan
ini, karena ini menyangkut nama baik dunia pendidikan yang ada di Indonesia.
"Pengungkapan kasus
ini sangat diharapkan oleh masyarakat sekaligus membawa nama baik bangsa dan
negara Indonesia," ungkapnya.
Azwar ditemukan tewas di
toilet Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya pada Sabtu
26 April 2014 kemarin, sekitar pukul 11.00 WIB dalam keadaan terlentang dengan
obat pembersih lantai di sebelahnya.
0 komentar:
Posting Komentar